Sudah Pertengahan April
Aku semakin sering ditegur dengan waktu, aku juga mulai rajin melihat-lihat waktu. Tapi dari semua itu, aku masih kesulitan memainkan ingin...
Aku semakin sering ditegur dengan waktu, aku juga mulai rajin melihat-lihat waktu. Tapi dari semua itu, aku masih kesulitan memainkan inginku agar sejalan dengan waktu yang ada. Aku kalah dengan pilihan waktu sementara banyak keinginan di kepala terpaksa layu sebelum berkembang. Seperti itulah, aku masih kesulitan dalam memainkan waktu dan keinginannku.
"Waktu itu, apapun bentuknya aku akan menyukaimu"
Beberapa buku yang di dalamnya terdapat perihal "waktu" pasti akan langsung menyenangkan, atau tulisan-tulisan yang berbicara tentang waktu selalu membuat aku singgah untuk berlama-lama membacanya.
Semasa aku kecil, mungkin umur lima atau enam tahun. Aku ingin sekali punya kamar yang di dalamnya ada mesin waktu. Hingga usia tujuh tahun, aku kemudian berniat belajar lebih giat agar tahu bagaimana caranya untuk membuat atau menemukan mesin waktu. Aku ingin bermain dengan ayah dan ibuku semasa mereka masih kecil, maka aku ingin punya mesin waktu. Aku juga ingin bermain dengan kakek dan nenek semasa mereka masih kecil. Aku yakin dunia anak-anak mereka menyenangkan, dan saat aku berpikir seperti itu aku masih merasa duniaku bukanlah dunia anak-anak lagi. Aku kehilangan dunia masa kecilku, kematian duniaku sungguh menyedihkan. Mungkin karena aku senang dengan dunia yang sepi, kesunyian tepatnya.
Minggu ini aku kembali merasa ada pada masa itu. Aku beristirahat dan menghabiskan waktu dengan sendiri, tanpa seorang pun. Aku belajar giat, mengejar beberapa materi yang telah aku tinggalkan. Aku sempat merasa berada di dunia yang sama, tempat aku bermimpi punya mesin waktu. Aku dipermainkan waktu, karena gagal memenangkan diriku sendiri.
"Mesin waktu itu ingatan" Aku terpaksa setuju dengan pernyataan itu. Karena sampai hari ini, aku belum bisa menjaga waktuku.
Sudah pertengahan April, bulan ini kupikir akan lebih baik dari pada kemarin. Aku juga menunggu Mei, agar semua terasa lebih sederhana dengan bulan yang berlalu masa lalu semakin menumpuk. Sementara masa depanku, masih ada dalam mesin waktu. Sepertinya, hari ini saat menuliskan catatan di blog ini; Aku menjadi sedikit aneh. Tulisan ini kukira akan menjadi mesin waktu menuju pertengahan April tahun depan.
Ada apa di sana? Aku tidak akan tahu, kecuali menjalaninya. Maka dari itu, aku masih berjalan dengan percaya.
Post a Comment: