Kau Berhenti Menunggu
Pernahkah saya menunggu atau ditunggu? Beberapa menit yang lalu, sebelum menuliskan catatan ini saya mengalami kedua hal tersebut. Sa...
Pernahkah
saya menunggu atau ditunggu?
Beberapa menit yang
lalu, sebelum menuliskan catatan ini saya mengalami kedua hal tersebut. Saya
atau mungkin anda, akan sering mengulang atau menghadapi dua hal tersebut. Di hadapan saya saat ini, ada seorang anak laki-laki yang menunggu. Catatan ini begitu singkat, dan tak begitu baik. Ada baiknya, anda berhenti dan mencari hal lain yang lebih baik dibandingkan dengan berada di dalam semua ini.
*
Menunggu, saya memandang bulan
yang hampir purnama. Melihat pagar-pagar yang kekar. Sesekali memainkan
handphone hingga akhirnya mati kehabisan baterai, dan saya menyimpannya di
dalam tas. Selanjutnya, saya mencari hal lain yang bisa membuat saya betah
untuk menunggu.
Ditunggu,
saya
menghubungi satu atau dua orang yang menunggu. Saya was-was tak mampu tepat
waktu. Dan pada akhirnya, rencana itu gagal, tepatnya digagalkan oleh saya
sendiri. Saya sering mengalami hal seperti itu, pengulangan yang teratur itu
membuat saya membenci kata “ditunggu” melekat pada diri saya. Sebisa mungkin,
saya tidak ingin seorang pun menunggu. Keinginan itu, benar-benar hal yang
rumit. Selain itu, anda mungkin setuju jika saya sangat kekanak-kanakan dalam
masalah ini.
Seutuhnya, apa yang
saya tulis kali ini bukanlah hal yang begitu penting untuk dibicarakan. Jika saja,
anda pernah melihat film yang ditulis dan disutradarai oleh Andrew Niccol, film
yang berjudul In Time, yang sebelumnya
berjudul Now dan I'm.mortal. Maka, memaknai dua hal
(ditunggu atau menunggu) tersebut adalah pelajaran yang penting. Gambaran singkat
film itu; di masa depan ketika gen penuaan dimatikan, orang-orang harus
membayar agar dapat tetap hidup. Semua orang berhenti menua pada usia 25 tahun.
Di lengan mereka terpasang jam yang menunjukkan sisa waktu hidup mereka. Orang-orang yang kehabisan waktu, dengan seketika akan meninggal dunia.
Malam ini, saya merasa
berbakat untuk menunggu apa saja dan sangat payah untuk ditunggu. Jika
kondisi-kondisi dalam film tersebut terjadi pada masa ini, maka ada banyak yang
telah dibunuh atau terbunuh dengan cara kita memikirkan waktu bukanlah sesuatu hal yang cukup berharga. Membuat seseorang menunggu, sama saja dengan membunuh. Semoga anda mengerti tentang itu.
Maka, saya akan senang menunggumu untuk berhenti
menungguku.
Post a Comment: