Empat Puisi di Media Indonesia (12 Maret 2017)
Karya Anne Marie Slinkman. Di Tepi Kehilangan Musim berganti hingga mekar bunga warna-warni di taman Seorang bocah lelaki berla...
Karya Anne Marie Slinkman.
|
Di Tepi Kehilangan
Musim berganti hingga mekar bunga warna-warni di taman
Seorang bocah lelaki berlari mengejar layang-layang putus
Sendiri ia menghirup aroma bunga bahkan kumbang, lebah
Dan beberapa hewan lainnya masih di sarang tertidur pulas
Ia terjatuh lalu membangunkan seekor lebah
Di lengannya, ditakdirkan sengat bersarang
Dan yang dikejar akan lebih tinggi lalu pupus
Hilang: memastikan nasib di masa lalu dan kini.
2017
Hadiah Dewa Kepada Sawerigading
Sawerigading diundang ke langit
menemui datu patotoe
batara lattuk berpesan
agar ia tak memilih menetap di sana.
terbuka pintu langit
dan sejumlah kesenangan diperlihatkan,
tak ada yang mampu menggodanya,
ia masih ingat pesan ayahnya di bumi.
setelah berhari-hari di istana langit,
ia pulang dan dihadiahkan sejumlah keistimewaan;
pengabur mata
agar tak seorang pun dapat melihatnya,
mantera pesona mampu menenggelamkan ampas bertih
dan mengapungkan batu karang.
penenang perang peredam keributan,
penguasa halilintar,
kilat, dan guntur.
juga cincin, gelang,
serta cerana kilat tempat sirih datu patotoe.
bila kelak ia menyukai seorang gadis,
seluruhnya akan usai pada inginnya.
2015
Di Rahim Dewa
Seluruh bahagia mesti kembali diuji
pada sejumlah pertanyaan baru,
Tentang siapa yang akan turun
menjadi penghuni-penghuni baru di bumi;
Siapa pula yang menerima takdir
sebagai manusia pertama yang mati,
Seluruh dewa terdiam,
di langit biru mulai lahir sejumlah haru.
Cahaya tentu akan mengutus sebagian dari dirinya,
Segenap waktu akan terasa cukup lambat dan lama;
Pelangi tujuh warna di pintu kahyangan pun terbuka.
Patotoe menjawab pertanyaan dengan sepenuh rasa,
Ia putuskan putra dari rahim dewa menjelma;
Seorang penghuni dalam sendiri, sepi manusia pertama.
2015
Di Bawah Pohon Kenari
Buahnya satu persatu dijatuhkan angin
Dan kita memungutinya penuh suka cita
Akarnya berontak di kedalaman tanah
Hingga gairah kita beradu di sisi lain
Ada rumah seorang tua yang mistis
Merapalkan doa leluhur yang gantung diri
Di salah satu ranting pohon kenari
Dan kita tak menyusur kelam jalannya
Mati kita tiada, hidup kita abadi
Musim merahasiakan biji-biji kenari
Hingga muncul di balik lirih angin musim
Kita memandangi puncak pohon kenari
Batua, 2017
Post a Comment: